You are currently viewing Pintu Bledeg Masjid Agung Demak

Pintu Bledeg Masjid Agung Demak

Demak- Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di pusat Kota Demak. Kisah mengenai Masjid Agung Demak selalu mengundang decak kagum, karena tempat ibadah ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya Wali Songo yang membantu menyebarkan agama islam di Tanah Jawa. Oleh sebab itu, banyak yang menyebutkan bahwa kota Demak disebut sebagai kota wali.

Pintu bledeg atau pintu petir berada di pintu utama yang ada di Masjid Agung Demak. Konon diceritakan gambar petir  tersebut yang ditangkap dan digambar oleh Ki Ageng Selo di masa atau zaman Walisongo dulu. Bledeg yang ditangkap Ki Ageng Selo tersebut kemudian dihadapkan kepada Raden Fatah dan sembilan wali. Setelah itu Raden Fatah memerintahkan kepada Ki Ageng Selo untuk menggambar bledeg tersebut.

Bledeg tersebut dibawa Ki Ageng Selo ke tengah alun alun Demak. Saat  proses penggambaran bledeg tersebut, masyarakat yang melihat dilarang untuk mendekat, karena sangat berbahaya. Singkat cerita bledeg yang berada di alun alun baru digambar kepala nya, namun tiba tiba seorang wanita datang mendekat.

Wanita tersebut menyiram bledeg tersebut dengan air, terjadilah letusan yang sangat besar. Bledeg dan wanita tersebut hilang seketika, di duga wanita itu adalah jelmaan dari bledeg wanita yang menyelamatkan bledeg yang ditangkap Ki Ageng Selo.

Pintu bledeg ini dijadikan memet atau candra sengkala berdirinya Masjid Agung Demak yaitu ” Naga mulat saliro wani ” atau dibaca menjadi 1388 tahun Saka. Itulah diperkirakan berdiri nya Masjid Agung Demak, masalah bledeg benar berwujud sedemikian atau tidak itu Allahu alam, tapi itu semua bisa dijadikan pengingat kita untuk senantiasa dekat dengan Allah SWT.

Kita sabagai manusia untuk bisa mengontrol emosi, agar kita sebagai manusia harus bijak dan tidak merusak sesuatu yang ada disekitar kita seperti bledeg yang mengamuk. Pintu bledeg yang asli tersimpan dengan baik di museum Masjid Agung Demak. Mari berwisata di Demak aja, ayo ke Demak, ke Demak lagi. ( Dinpar/Eza)

Leave a Reply