You are currently viewing “MENGURI-URI TRADISI TUMPENG 9 DI  TENGAH PANDEMI COVID-19”

“MENGURI-URI TRADISI TUMPENG 9 DI TENGAH PANDEMI COVID-19”


Moment bersejarah yang ditunggu-tunggu masyarakat Demak sekitarnya malam menjelang Idul Adha adalah iring-iringan tumpeng 9 dari pendopo menuju Serambi Masjid Agung Demak dan dihalaman Masjid Agung telah menunggu masyarakat dari berbagai lapisan masyarakat. Biasanya sebelum tumpeng dibagikan kepada pengunjung terlebih diawali dengan tausiyah dan do’a setelah itu tumpeng diperebutkam oleh pengunjung. Namun ditengah pandemi covid-19 acara tumpeng 9 dirayakan secara sederhana tertutup untuk umum. Bertempat di paseban makam kasultanan Bintoro Demak 30 Juli 2020 bakdal Isyak berlangsung acara tumpeng 9 yang diselenggaran oleh Takmir Masjid Agung Demak. Kegiatan dihadiri oleh Bupati Demak, Kapolres Demak, Dandim Demak , Ketua BKM Demak, pengurus Takmir Masjid Agung Demak. Kegiatan diawali dengan tahtiman binadhor oleh pengurus Takmir masing-masing membacaca 1 jus dilanjutkan dengan seremonial acara.

Dalam laporan yang disampaikan oleh ketua takmir bahwa kegiatan tumpeng 9 untuk menguri-uri tradisi budaya kita, kegiatan di tengah pandemi covid -19 secara sederhana namun tetap mengandung makna yang dalam terselenggara langsung di depan makam kasultanan memberikan kehidmatan kita pada Allah SWT karna pada saatnya kita semua akan kembali pada Yang Kuasa. Dilaporkan pula bahwa Idul Adha 1441 H ini Takmir mendapat 8 ekor Sapi dan 8 Kambing untuk Qurban. Diharapkan tahun mendatang dapat lebih banyak lagi hewan Qurban yang diamanahkan pada Takmir Masjid Agung Demak. Setelah melalui serangkaian acara Do’a oleh Ketu MUI Kabupaten Demak Drs. KH.Asyik. Kegiatan ditandai dengan pemotongan oleh BKM Kenentrian Agama Kabupaten Demak yang diserahkan oleh Ketua Takmir dilanjutkan dengan nyekar di makam R. Fattah, R. Patiunus dan Sultan Trenggono dan diakhiri ramah tamah menikmati tumpeng khas Kanjeng Sunan Kalijaga Demak khusus yang membuat dari keluarga keturunan Kanjeng Sunan Kalijaga di Kadilangu.