Demak, Jawa Tengah, memiliki sejumlah situs makam para tokoh terdahulu yang diyakini memiliki pengaruh besar dalam masa kerajaan, termasuk tokoh-tokoh yang menyebarkan islam di Jawa. Satu di antaranya yakni yang dipercaya sebagai Makam Raden Sawunggaling.

Makam Raden Sawunggaling yang terletak di komplek permakaman, RT 6 RW 10 Kampung Sawunggaling, Kelurahan Bintoro. Menurut penuturan seorang pengurus Makam Raden Sawunggaling, Solikin, patok makam tersebut merupakan patok asli sejak zaman dahulu.

“Ukiran di nisan ini sebenarnya berisi data tentang sosok Raden Sawunggaling. Ukirannya seperti peninggalan masa kerajaan Majapahit,” menurut Solikin Senin (22/1/2024).Raden Sawunggaling merupakan adik dari Raden Fatah, sultan pertama Kerajaan Demak. 

Raden Sawunggaling membantu perjuangan Raden Fatah atas perintah raja Brawijaya V atau Bre Kertabumi untuk mendirikan Kerajaan Demak hingga wafat dan dikebumikan di sebuah kampung di Kelurahan Bintoro.

Dimasa hidupnya Raden Sawunggaling memiliki jasa besar dalam bidang pemerintahan Kasultanan Demak bintoro membantu Raden Fatah. Beliau adalah ahli pemerintahan dan ahli perang dibalik layer sehingga keberadaan Raden Sawunggaling memiliki andil tentang perkembangan Kasultanan Demak.

“Raden Sawunggaling adalah putra ke-80 dari Brawijaya V, dan adik Raden Fatah beda ibu. Raden Sawunggaling juga menyiarkan islam karena keyakinannya sebagai seorang Muslim,” kata Solikin.

“Raden Sawunggaling beserta komplek makamnya, kondisi makam Raden Sawunggaling hanya dibangun dengan cungkup dari kayu jati. Terdapat dua makam di cungkup itu, yakni makam Raden Sawunggaling beserta istrinya. Peziarah akan lebih ramai kunjunggannya ketika jum’at wage yang dijadikan Haul Raden Sawunggaling” pungkas Solikin.(Dinparta/EZA)