Demak- Delapan Saka Majapahit di Masjid Agung Demak menjadi daya Tarik yang unik. Saka majapahit ini terletak di serambi Masjid Agung Demak.
Delapan Saka ini dibawa raden fatah saat memerangi pemberontak majapahit yaitu raja Girinda wardana. Girinda wardana adalah raja yang kejam yang memberontak prabu Brawijaya ke V raja yang syah dan di usir ketika sudah dikalahkan.
Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran ajaran Islam. Di sini tempat berkumpulnya para Wali Songo. Penyebutan Wali Songo merujuk pada ulama yang menyebarkan agama Islam di Jawa.
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Inilah yang mendasari Demak mendapat sebutan kota wali. Masjid ini berlokasi Alun-alun Demak Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Menurut Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Agung Demak dibangun dengan gaya khas Majapahit, yang membawa corak kebudayaan Bali. Gaya ini berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa Tengah.
Persinggungan arsitektur Masjid Agung Demak dengan bangunan Majapahit bisa dilihat dari bentuk atapnya. Namun, kubah melengkung yang identik dengan ciri masjid sebagai bangunan Islam, malah tak tampak. Sebaliknya, yang terlihat justru adaptasi dari bangunan peribadatan agama Hindu.