Tradisi Grebeg Besar Demak

Demak- Grebeg Besar Demak adalah perayaan yang dilakukan setahun sekali pada bulan Dzulhijah oleh masyarakat Muslim di Masjid Agung Demak. Bentuk kegiatannya adalah ziarah ke makam para sultan Kasultanan Demak dan ke makam Sunan Kalijaga.

Pada malam hari menjelang tanggal 10 Dzulhijah, diadakan acara Tumpeng Sanga dan di Kadilangu diadakan Selamatan Ancakan. Pagi hari pada tanggal 10 Dzulhijah, masyarakat melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Agung Demak. Setelah itu, dilakukan ritual utama dalam Grebeg Besar Demak berupa penyucian benda pusaka yang disebut dengan uborampe.

Grebeg Besar Demak digunakan sebagai upacara adat, hiburan, media komunikasi, penyatuan nilai-nilai kemasyarakatan dan objek pariwisata.

Grebeg Besar berasal dari dua kata Bahasa Jawa yaitu Grebeg dan Besar. Grebeg berarti suara angin yang menderu. Grebeg juga dapat diartikan sebagai pengiring atau perkumpulan. Sedangkan kata Besar merupakan nama bulan Dzulhijah dalam Bahasa Jawa.

Sehingga Grebeg Besar bermakna yaitu perkumpulan masyarakat Muslim di bulan Dzulhijah. Perkumpulan ini dilakukan di Masjid Agung Demak.

Grebeg Besar dimulai dengan memasuki halaman Masjid Agung Demak, kemudian dilanjutkan menuju makam para sultan Kesultanan Demak dan makam Sunan Kalijaga di Demak. Para peziarah akan diberikan informasi tentang tata cara berziarah oleh pemandu dan diminta bersuci terlebih dahulu.

Leave a Reply