Demak- Jamu coro merupakan minuman khas kabupaten Demak. Minuman tradisional ini konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro. Sebagai sajian dalam pertemuan atau acara keraton Demak Bintoro. Jamu coro hingga saat ini masih terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat Demak untuk sentra Janu coro terletak di Desa Rejosari Kecamatan Karangtengah, Demak.
Jamu coro berbahan dasar tepung yang dipadukan dengan rempah rempah seperti jahe, kayu manis, serai,santan kelapa, gula merah. Sehingga rasanya sedikit pedas, manis dan menghangatkan badan.
Jamu coro ini banyak dijajakan dikampung kampung dipagi hari, uniknya dijajakan keliling dengan wadah khas berupa kendil yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik. Untuk mengambil nya dari dalam kendil atau klenting menggunakan potongan bambu kecil yang di bergagang kayu.
Kiswanto warga Rejosari mengungkapkan, ” jamu coro harus disimpan di kendil dan ditutup kain serta plastik bertujuan untuk menjaga kehangatan jamu dan ciri khas warisan leluhur. Ditaruh dikendil atau klenting dan ditutup rapat agar bertahan hangatnya karena ini ilmu warisan nenek moyang” pungkas Kiswanto.